Dampak Besar dari Perundungan
Efek Berkelanjutan Dari Hasil Penindasan
Charli Sitinjak, M.Si., Ph.D. (cand) | 05 Februari 2022
menjadi korban penindasan adalah hal yang mengerikan dan menyedihkan bagi mereka yang menjadi sasaran. Namun, banyak orang dewasa, kecuali mereka sendiri telah diintimidasi, mengalami kesulitan memahami sejauh mana penderitaan anak-anak. Mereka tidak menyadari fakta bahwa intimidasi memiliki konsekuensi serius yang dapat berlangsung seumur hidup. "Kesenjangan empati" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kurangnya pemahaman ini.
Anak-anak yang Dibully
Anak-anak yang diintimidasi dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, akademik, dan mental yang negatif. Anak-anak yang diintimidasi lebih mungkin mengalami:
- Depresi dan kecemasan, meningkatnya perasaan sedih dan kesepian, perubahan pola tidur dan makan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. Masalah-masalah ini dapat bertahan hingga dewasa.
- Keluhan kesehatan
- Penurunan prestasi akademik—IPK atau nilai ujian terstandarisasi serta menurunnya partisipasi sekolah. Mereka lebih cenderung bolos, bolos, atau putus sekolah.
Selain tiga hal tersebut efek dari perundungan dapat juga berdampak kepada
Dampak Sosial dan Emosional
Pengganggu yang menargetkan anak-anak secara teratur sering menderita secara emosional dan sosial. Mereka mengalami kesulitan tidak hanya berteman, tetapi juga menjaga persahabatan yang sehat.
Harga diri yang rendah merupakan faktor penyebab dalam masalah ini. Hal-hal kasar dan menyakitkan yang dikatakan anak-anak lain tentang mereka menyebabkan kurangnya harga diri. Ketika anak-anak berulang kali diberi label "gemuk" atau "pecundang", mereka menjadi percaya bahwa label ini akurat
Dampak Fisik
Selain benjolan dan memar yang terjadi akibat bullying fisik, ada hal lain yang akan menimpa korban buli. Misalnya, anak-anak yang diintimidasi sering mengalami kecemasan. Stres pada tubuh mereka juga akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk lebih sering sakit dan menderita maag dan kondisi lain yang disebabkan oleh kecemasan yang terus-menerus.
Anak-anak yang diintimidasi juga mungkin mengeluh sakit perut dan sakit kepala. Dan intimidasi yang mereka alami dapat memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti eksim. Kondisi kulit, masalah perut, dan kondisi jantung yang diperparah oleh stres semuanya memburuk ketika seorang anak diintimidasi.
Dampak Akademik
Anak-anak yang diintimidasi juga sering menderita secara akademis. Anak-anak yang diintimidasi berjuang untuk fokus pada tugas sekolah mereka. Faktanya, nilai yang turun adalah salah satu tanda pertama bahwa seorang anak sedang diintimidasi. Anak-anak juga mungkin terlalu asyik dengan intimidasi sehingga mereka lupa tentang tugas atau mengalami kesulitan memperhatikan di kelas.
Selain itu, anak-anak yang diintimidasi dapat bolos sekolah atau kelas untuk menghindari diintimidasi. Latihan ini juga bisa berakibat turunnya nilai. Dan ketika nilai mulai turun, ini menambah tingkat stres yang sudah dialami anak yang diintimidasi.
Dampak pada Keluarga
Ketika seorang anak di-bully, tidak jarang orang tua dan saudara kandungnya juga ikut terkena imbasnya. Orang tua sering mengalami berbagai konsekuensi termasuk merasa tidak berdaya untuk memperbaiki situasi. Mereka juga mungkin merasa sendirian dan terisolasi. Dan mereka bahkan mungkin menjadi terobsesi dengan situasi seringkali dengan mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.
Mereka mungkin meragukan kemampuan mengasuh anak mereka serta merasa gagal melindungi anak dari intimidasi. Mereka bahkan mungkin khawatir bahwa mereka melewatkan gejala perundungan atau bahwa mereka tidak berbuat cukup untuk melindungi anak mereka dari perundungan di sepanjang jalan.
Yang benar adalah bahwa tidak ada yang bisa meramalkan siapa yang akan menjadi sasaran pengganggu. Bahkan jika orang tua mengikuti semua aturan, anak mereka mungkin masih diganggu. Akibatnya, mereka tidak boleh menyalahkan diri sendiri atas keputusan pelaku intimidasi. Sebaliknya, mereka harus menyalahkan di tempat yang seharusnya dan berkonsentrasi untuk membantu anak mereka pulih dari intimidasi.
Efek Jangka Panjang
Menurut penelitian, dampak bullying dapat berlanjut hingga dewasa. Faktanya, satu penelitian menunjukkan bahwa bullying teman sebaya memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan mental di masa dewasa daripada yang diperkirakan sebelumnya. Lebih jauh lagi, konsekuensinya mungkin jauh lebih parah daripada ketika anak-anak diperlakukan dengan buruk oleh orang dewasa.
Ingatlah bahwa pengalaman yang dimiliki orang-orang semasa muda membentuk mereka menjadi orang dewasa yang mereka jadi nanti. Akibatnya, tidak mengherankan bahwa konsekuensi dari intimidasi dapat bertahan lama hingga dewasa. Oleh karena itu, ini berdampak pada pemikiran masa depan mereka, serta bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri dan orang lain.
Anak-anak yang Menindas Orang Lain
- Terlibat pada kasus penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan lain pada masa remaja sampai dengan dewasa
- Cenderung suka berkelahi, merusak properti, dan putus sekolah
- Terlibat dalam aktivitas seksual dini
- Bersikap kasar terhadap teman, pasangan, atau anak-anak mereka sebagai orang dewasa
Komentar
Posting Komentar